Tuesday, 12 February 2013

Siswa SMKN 2 Baleendah Buat Baterai dari Kulit Durian


Siswa Teknik Komputer Jaringan (TKJ) SMKN 2 Baleendah membuat baterai ramah lingkungan. Isi baterai terbuat dari kulit dalam durian, kulit dalam pisang, dan kulit manggis.
“Kuliat dalam yang berwarna baik durian, pisang, atau manggis dibakar atau dijemur di sinar matahari sampai kering,” kata siswa X-TKJ-2 SMKN 2 Baleendah. Devi Erianti, Rizki Arya dan Abdul Azis saat gelar produk siswa SMK di halaman SMKN 2 Baleendah, Sabtu 33/3).
Menurut Debi, awalnya iseng dengan mengamati banyaknya kulit buah-buahan yang terbuang. “Kita ambil kulit durian dari tempat sampah lalu kita ukur pakai alat Avometer. Ternyata kulit dalam durian memiliki energi proton sama elektron dengan kekuatan 50,3 volt,” katanya.
Sedangkan kulit pisang dan manggis ketika diukur dengan Avometer memiliki kekuatan lebih lemah yakni kurang dari 30 volt. “kulit dalam durian setelah dijemur lalu ditumbuk supaya halus dimasulkan ke baterai bekas. Tapi isi baterai bekas yang berwarna hitam dikeluarkan untuk diganti dengan isi kulit durian,” ujarnya.
Hanya, bagian atas baterai atau kutub positif fan bagian bawah (kutub negatif) tidak boleh berkarat sama sekali. “Kalau kutub positif dan negatif baterai bekas sudah berkarat tidak bisa dipakai lagi,” ucapnya.
Dari hasil penelitian siswa, kata Devi, baterai yang berisi kulit dalam durian bisa bertahan selama lima jam saat dipergunakan untuk jam dinding. “Sedangkan kulit pisang dan kulit manggis hanya bisa bertahan antara dua jam sampai tiga jam. Akhirnya kita pakai kulit dalam durian karena lebih awet,” katanya.
Hanya, baterai ramah lingkungan hanya bisa dipergunakan dalam alat-alat sederhana seperti jam dinding atau mainan anak. “Kalau yang membutuhkan kekuatan besar seperti kamera tak bisa dipergunakan. Baterai ramah lingkungan bisa dipakai untuk baterai cadangan atau baterai utama yang murah meriah,” katanya.
Para siswa beraharap agar baterai ramah lingkungan bisa mengurangi limbah buah- buahan yang dibuang begitu saja. “Demikian pula dengan limbah baterai yang sangat berbahaya bagi lingkungan bisa kita kurangi jumlahnya,” katanya.(A-71/A107)

No comments:

Post a Comment