Sunday, 11 January 2015

4 Ilmuwan Asal Indonesia Berprestasi Internasional

NameSiapa bilang orang Indonesia tidak cerdas? Buktinya, banyak prestasi orang Indonesia yang diakui di luar negeri. Mulai dari prestasi kedokteran, penelitian hingga teknologi. Nah, dari cabang teknologi sendiri, kecerdasan orang-orang Indonesia cukup diakui. Misalnya, teknologi 4G atau  fourth-generation technology. Siapa penemunya hayo?? Siapa lagi kalau bukan Prof. Dr. Khoirul Anwar.
 
Pria kelahiran Kediri, 22 Agustus 1978, ini merupakan penemu sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada standar generasi keempat dari teknologi telepon seluler. Tak hanya itu, penemuan ini juga mendapat penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar 16-19 Mei 2010, di Taiwan. 
 
Prof. Dr. Khoirul Anwar dapat mematahkan anggapan yang awalnya ‘tak mungkin’ di dunia telekomunikasi. Kini sebuah sinyal yang dikirimkan secara nirkabel, tak perlu lagi diperisai oleh guard interval (GI) untuk menjaganya kebal terhadap delay, pantulan, dan interferensi. Turbo equalizer-lah yang akan membatalkan interferensi sehingga receiver bisa menerima sinyal tanpa distorsi.
 
Orang Indonesia yang juga jago dalam teknologi yakni Prof. Nelson Tansu, Ph.D. Pria kelahiran Medan, 20 Oktober 1977 ini ahli dibidang nanoteknologi dan optoelektronika. Pada usia 25 tahun Tansu diangkat menjadi guru besar (profesor) di Lehigh University, Bethlehem, Pennsylvania 18015, USA dan langsung mengajar mahasiswa di tingkat master (S-2), doktor (S-3), bahkan post doctoral Departemen Teknik Elektro dan Komputer. Tansu merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi profesor di Lehigh University.
 
Tansu menjadi profesor di Lehigh University, Pensilvania dan mengajar tingkat master (S-2), doktor (S-3) dan post doctoral pada Departemen Teknik Elektro dan Komputer. Lebih dari 84 hasil riset maupun karya tulisnya telah dipublikasikan di berbagai konferensi dan jurnal ilmiah internasional. Prestasi yang mengaggumkan yakni penemuan bidang semiconductor nanostructure optoelectronics devices dan high power semiconductor lasers.
 
Ia juga sering diundang menjadi pembicara utama di berbagai seminar, konferensi dan pertemuan intelektual, baik di berbagai kota di AS dan luar AS seperti Kanada, Eropa dan Asia. Prof Tansu juga memperoleh 11 penghargaan dan tiga hak paten atas penemuan risetnya. 
 
Nah, orang pintar asal Indonesia ini mungkin sudah banyak tahu, apalagi dalam dunia kedokteran. Dia adalah Prof. Dr. Ken Kawan Soetanto. Pria kelahiran Surabaya tahun 1951 ini meraih empat gelar doktor sekaligus, hebatnya dalam disiplin ilmu yang berbeda yakni rekayasa, kedokteran, farmasi sains dan pendidikan. 
 
Untuk bidang rekayasa elektronika dari Tokyo Institute of Technology (1985), bidang kedokteran dari Universitas Tohoku (1988), bidang ilmu farmasi dari Science University of Tokyo (2000), dan bidang ilmu pendidikan dari Universitas Waseda (2003).
 
Hebatnya lagi, Dr Soetanto telah mematenkan 31 penemuannya, 29 di Jepang, dua di AS, untuk bidang interdisipliner ilmu elektronika, kedokteran, dan farmasi. Penemuanya yang paling mutkahir yakni serum untuk mendeksi penyakit melalui pembuluh darah.
 
Mahasiswa Jepang juga sangat senang mengikuti perkualiahan Dr Sotento. Metode perkuliahannya unik dan sangat memotivasi, telah banyak didokumentasikan di Jepang dan lebih jauh sebagai 'Soetanto Metode' dan 'Soetanto Efek'.
 
Pemerintah Jepang mendanai riset-riset Dr Soetanto sebesar 15 juta dolar, setara dengan Rp144 miliar per tahun, sekaligus mempercayakan penyusunan Japanese Government 21st Vision.
 
Orang Indonesia yang genius berikutnya adalah Muhammad Arief Budiman. Pria kelahiran Yogyakarta 28 September 1970 ini pakar genetika. Kini, Arief Budiman bekerja di Orion Genomic AS. Gelar S1 bidang Botani dan S2 Bidang Bioteknologi diraih dari Texas A&M University. Sementara gelar S3-nya dari Clemson University Genomics Institute.
 
Ia sekarang menjadi motor riset utama di Orion Genomic, salah satu perusahaan riset bioteknologi terkemuka di St. Louis, Amerika Serikat. Jabatannya sebagai Kepala Library Technologies Group. Menurut BusinessWeek, Arief Budiman merupakan satu dari enam eksekutif kunci perusahaan genetika itu. 
 
Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari gen, pembawa sifat pada makhluk hidup. Peran ilmu ini semakin penting di masa depan yaitu dalam peperangan melawan penyakit, rehabilitasi lingkungan, hingga menjawab kebutuhan pangan dunia.
 
Arief tak hanya terpandang di perusahaannya. Namanya juga terkenal di antara ilmuwan di negara yang menjadi pusat pengembangan ilmu tersebut: menjadi anggota American Society for Plant Biologists dan American Association for Cancer Research.

No comments:

Post a Comment